Qatar, Dulu Miskin Kini Kaya Raya

Negara Qatar atau dalam bahasa Arab disebut dengan Daulah Qatar merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Timur Tengah yang masih ke dalam wilayah Asia Barat. Negara Qatar sendiri terletak di sebuah semenanjung kecil di Jazirah Arab. Wilayah Qatar dikelilingi oleh Teluk Persia dan satu-satunya batas negara ini adalah dengan negara Arab Saudi di bagian selatan.

Luas wilayah keseluruhan dari negara Qatar mencakup area seluas 11.581 km2. Jika kita coba bandingkan dengan luas daerah di Indonesia, luas wilayah dari negara Qatar ini masih sedikit lebih besar dari luas wilayah Kabupaten Tambrauw di Provinsi Papua Barat, yang luas wilayahnya mencapai 11.529 km2.

Sebagian besar wilayah negara Qatar terdiri dari dataran rendah yang tandus dan tertutup oleh pasir. Tanah di negara ini ditandai oleh sedikit bahan organik dan umumnya berkapur dan tidak produktif secara pertanian.

Titik tertinggi di negara ini adalah Qurayn Abu al-Bawl pada ketinggian 103 meter di atas permukaan laut (dpl), yang berada di pegunungan Jabel Dukhan.

Jumlah Populasi Qatar

Jumlah populasi di Qatar sangat berfluktuasi tergantung pada musim, pada tahun 2020 lalu, diperkirakan jumlah populasi penduduk negara Qatar mencapai 2.795.484 jiwa, dengan orang asing atau pendatang merupakan sebagian besar populasi Qatar. Dari jumlah tersebut hanya sekitar 12% saja yang tercatat sebagai warga negara Qatar, sementara 88% sisanya adalah warga pendatang atau ekspatriat.

Pertumbuhan ekonomi yang dimulai pada 1970-an menciptakan ekonomi yang bergantung pada pekerja asing. Kebanyakan pekerja asing ini berasal dari Pakistan, India dan Iran, yang kini jumlahnya juah melebihi jumlah warga asli Qatar.

Agama di Qatar

Agama Islam adalah agama resmi di negara ini, meskipun agama Islam bukan satu-satunya yang dianut di negara Qatar. Sekitar 67,7% dari populasi Qatar adalah muslim dan sebagian besarnya adalah muslim Sunni 80%, sedangkan Syiah 20%. Selain agama Islam, Hindu (13,8%), Kristen (13,8%) dan Budha (3,1%) adalah kelompok agama terbesar lainnya yang dianut oleh penduduk Qatar.

Sedangkan penganut Kristen kebanyakan berasal dari para pendatang luar negeri  asal Eropa yang bekerja di Qatar. Sejak tahun 2008, penganut Kristen diperbolehkan untuk membangun gereja yang didanai pemerintah, meski kegiatan misionaris asing tidak diperbolehkan. Beberapa gereja yang aktif di antaranya Gereja Ortodoks Suriah Malankara, Gereja Mar Thoma, Gereja Anglikan Epiphany, dan Gereja Bunda Rosario.

Bahasa dan Ibukota

Bahasa Arab adalah bahasa resmi negara dan sebagian besar orang Qatar berbicara dengan dialek Arab Teluk, yang hampir mirip dengan yang digunakan di negara bagian sekitarnya. Selain bahasa Arab, bahasa Inggris juga umum digunakan sebagai bahasa kedua di negara ini, terutama dalam kegiatan pedagangan.

Selain itu, banyak bahasa lain yang juga diucapkan di sini, seperti bahasa Baluchi, Hindi, Malayalam, Urdu, Pashto, Tamil, Telugu, Nepal, Sinhala, Bengali, dan Tagalog.

Kota Doha yang terletak di pantai Persia di wilayah timur adalah kota terbesar sekaligus ibukota dari negara Qatar. Kota ini adalah pusat politik dan ekonomi negara. Kota Doha adalah kota dengan pertumbuhan tercepat di Qatar, dengan lebih dari 80% populasi negara tinggal di Doha atau wilayah pinggiran sekitarnya.

Bentuk Negara

Qatar adalah negara emirat, negara ini diperintah oleh seorang Emir secara turun-temurun dari keluarga Bani al-Thani. Negara ini dapat dianggap sebagai negara monarki konstitusional maupun monarki absolut.

Hukum Negara

Hukum di negara ini tidak mengizinkan pendirian badan politik atau serikat pekerja. Emir Qatar yang turun-temurun memerintah sebagai otokrat dan memegang semua otoritas eksekutif dan legislatif, serta mengendalikan sistem peradilan. Hukum Syariat adalah sumber utama legislasi Qatar menurut Konstitusi Qatar.

Keluarga al-Thani telah memerintah Qatar, sejak dinasti ini didirikan pada tahun 1825. Emir Qatar saat ini adalah Syekh Tamim bin Hamad al-Thani, dia adalah emir ke-8 Qatar dan telah menjadi penguasa Qatar sejak 2013 ketika ayahnya Syekh Hamad bin Khalifa turun tahta.

Pendapatan Ekonomi Tertinggi

Qatar adalah negara dengan pendapatan ekonomi tertinggi. Ekonomi negara ini sebagian besar ditopang oleh cadangan gas alam dan minyaknya yang terbesar ketiga di dunia. Negara ini masuk dalam negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia. Pendapatan per kapita penduduk Qatar menurut data yang dimuat oleh World Bank pada akhir tahun 2017 lalu sebesar US$ 129.726 atau setara dengan Rp 1,7 miliar.

Pendapatan dari minyak bumi dan gas alam kemudian digunakan buat investasi besar-besaran di bidang infrastruktur. Proyek infrastruktur yang dibangun antara lain pelabuhan laut dalam, bandar udara, jaringan rel kereta api, properti, dan lainnya.

Qatar juga digolongkan sebagai negara yang memiliki indeks pembangunan manusia (IPM) yang sangat tinggi dan paling baik di antara negara-negara Arab lainnya.

Penangkapan Ikan dan Perburuan Mutiara

Sebelum ditemukannya minyak perekonomian wilayah Qatar terfokus pada penangkapan ikan dan perburuan mutiara. Eksplorasi ladang minyak dan gas alam dimulai pada tahun 1939. Pada tahun 1973 produksi dan pendapatan minyak meningkat secara drastis, membuat Qatar keluar dari peringkat negara-negara termiskin di dunia dan menjadikannya sebagai salah satu negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia. Alhasil, Qatar menjadi negara yang kaya raya hingga kini.

Sekilas Sejarah Qatar

Pendudukan manusia di wilayah Qatar dimulai sejak sekitar 50.000 tahun yang lalu. Mesopotamia adalah peradaban pertama yang hadir di wilayah tersebut selama periode neolitik. Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan pecahan tembikar yang berasal dari periode ubaid di situs arkelologi al-Da’asa di wilayah pantai barat Qatar. Wilayah di semenanjung ini jatuh dibawah domain dari beberapa kerajaan yang berbeda selama tahun-tahun awal permukiman termasuk Kekaisaran Seleukia, Parthia, Sasania/Sasanid atau kekaisaran neo Persia yang menguasai wilayah tersebut pada tahun 224 Masehi.

Di bawah kekuasaaan Sasania, wilayah Qatar berperan dalam aktivitas komersial kerajaan tersebut. Qatar adalah penghasil komoditas mutiara dan bahan pewarna ungu untuk Sasania. Selama periode ini pula agaman Kristen diperkenalkan di wilayah Teluk Persia oleh orang Kristen Mesopotamia.

Rasulullah Mengirim Utusan

Pada tahun 628 Masehi, Nabi Muhammad Saw mengirim seorang utusannya kepada seorang pemimpin Arabia Timur yang bernama Mundzir Ibn Sawa al-Tamimi. Dalam pesannya Rasulullah meminta agar dia dan rakyatnya untuk menerima agama Islam. Mundzir kemudian memenuhi permintaan tersebut, dan karenanya kemudian sebagian besar suku-suku Arab di wilayah itu juga masuk agama Islam.

Setelah memeluk agama Islam, orang-orang Arab memimpin penaklukan muslim atas Persia yang mengakibatkan jatuhnya Kekaisaran Sasania atau Sasanid. Setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw untuk beberapa periode wilayah Qatar secara bergiliran dikuasai oleh dinasti-dinasti Islam yang berkuasa saat itu, seperti Dinasti Umayyah, Abbasiyah, Usforid dan Ormus.

Dibawah Kontrol Portugis

Wilayah ini juga sempat berada dibawah kontrol Portugis pada tahun 1521 – 1602 M. Qatar juga sempat menjadi wilayah perebutan antara Kerajaan Bahrain dan Kerajaan Arab Saudi antara tahun 1783 sampai 1868 Masehi.

Dibawah Kekhalifahan Usmaniyah

Kekaisaan Ottoman atau kekhalifahan Usmaniyah berhasil menduduki wilayah Qatar pada tahun 1871, dan pada tahun 1872 Ottoman memasukkan Qatar ke dalam kekuasaan mereka. Pendudukan Ottoman atas wilayah Qatar berlangsung hingga sekitar tahun 1913, sebelum kemudian wilayah ini menjadi protektorat dari Kerajaan Inggris.

Pada tahun 1913 melalui Konvensi Anglo-Turki pemerintah Ottoman setuju untuk melepaskan klaim mereka atas wilayah Qatar, dan akan menarik garnisum mereka dari Kota Doha. Namun karena pecahnya Perang Dunia I, penarikan garnisum Ottoman dari Kota Doha baru bisa sepenuhnya dilakukan pada tahun 1915.

Perjanjian dengan Kerajaan Inggris

Pada November 1916, penguasa Qatar saat itu Syekh Abdullah bin Hassim al-Thani menandatangani perjanjian dengan Kerajaan Inggris, yang dengan demikian membawa Qatar ke dalam trucial system of administration dengan Inggris. Hal ini berarti bahwa Qatar melepaskan otonominya dalam urusan luar negeri, seperti kekuasaan untuk menyerahkan wilayah dan urusan lainnya dengan imbalan perlindungan militer Inggris dari ancaman eksternal. Sementara penguasa Qatar tetap memiliki otoritasnya untuk urusan internal atau dalam negeri.

Pada tahun 1935 pemerintah Qatar menandatangani perjanjian konsesi minyak dengan perusahaan minyak Inggris Anglo-Persian Oil Company, dan baru pada tahun 1939 sumber cadangan minyak ditemukan di Kota Dukhan, namun eksploitasi dan pengembangan tambang minyak ini tertunda karena adanya Perang Dunia II.

Ekspor Minyak Pertama

Ekspor minyak pertama kali baru dimulai pada tahun 1949 setelah Perang Dunia berakhir. Minyak kemudian menjadi sumber pendapatan utama negara dan pendapatan ini digunakan untuk mendanai perluasan dan modernisasi infrastruktur Qatar.

Pada tahun 1968 Inggris secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menarik diri dari wilayah Teluk Persia dalam kurun waktu 3 tahun. Setelah pengumuman tersebut. Qatar, Bahrain dan 7 negara trucial lainnya terlibat dalam negosiasi untuk membentuk sebuah federasi. Namun adanya perselisihan regional diantara negara-negara tersebut akhirnya memutuskan Qatar dan Bahrain untuk merdeka dan terpisah dari negara-negara trucial. 7 negara trucial ini yang kemudian menjadi negara Uni Emirat Arab.

Deklarasi Kemerdekaan

Qatar secara resmi mendeklarasikan kemerdekaannya pada 3 September 1971. Perjanjian sebelumnya dengan Inggris diganti dengan perjanjian persahabatan. Pada bulan yang sama Qatar menjadi anggota Liga Arab dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Editor : Dezete

Sumber : Channel YouTube “Invoice Indonesia” (7 Januari 2022) dan sumber lainnya.

 

About Dezete

Sebagai Pemimpin Redaksi berita.biz.id beliau merupakan seorang Jurnalis Senior. Beliau mengawali karir jurnalistiknya pada tahun 1995 di Majalah UMMAT Jakarta. Pernah menjadi Redaktur Pelaksana Tabloid AMANAT NASIONAL, Redaktur Majalah KOMODITAS. Kemudian, menjadi Redaktur Tabloid ABSOLUT dan menjadi Editor Freelance Penerbit PUSTAKA HIDAYAH. Juga pernah menjadi Editor majalah FORTUNE Indonesia, Kelompok Kompas Gramedia (KKG).

Check Also

Perbedaan Inggris Raya, Britania Raya, dan Inggris

Seringkali saat negara Inggris dibahas, akan dijumpai tiga nama yang sebutannya mengindikasikan negara tersebut. Yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *